BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sirup adalah cairan berkadar gula tinggi. Untuk rasa
dan flavor, gula sirup dilarutkan dengan sari buah, atau larutan gula ditambah
dengan sari buah. Sirup jeruk dapat disimpan lama tanpa penambahan bahan
pengawet dan tanpa proses sterilisasi dalam pengemasnnya karena tingginya kadar
gula (67,5%) dan rendahnya pH (di bawah 4,0). Pembuatan sirup jeruk cukup
mudah, dan dapat dikerjakan dengan alat-alat sederhana. Pada tulisan ini
dijelaskan pengolahan sirup jeruk untuk industri kecil. Sirup adalah salah satu
bentuk sediaan cair yang dalam dunia farmasi yang dikenal luas oleh masyarakat.
Saat ini, banyak sediaan sirup yang beredar di pasaran dari berbagai macam
merk, baik yang generic maupun yang paten.Biasanya, orang-orang mengunakan
sediaan sirup karena disamping mudah penggunaannya, sirup juga mempunyai rasa
yang manis dan aroma yang harum serta warna yang menarik sehingga disukai oleh
berbagai kalangan, terutama anak-anak dan orang yang susah menelan obat dalam
bentuk sediaan oral lainnya. Salah satunya yaitu sirup auranti atau sirup jeruk
manis.
Sirup
didefinisikan sebagai sediaan cair yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan
lain, kadar sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebiih dari 66%. Secara
umum, sirup dibagi menjadi 2 macam yaitu Non Medicated Syrup/Flavored Vehicle
Syrup (Seperti cherry syrup, cocoa syrup, orange syrup) dan Medicated
Syrup/Sirup Obat (Seperti sirup piperazina sitrat, sirup isoniazid).
Non
Medicated Syrup adalah sediaan syrup yang tidak mengandung bahan obat,
melainkan hanya mengandung gula, perasa, pengawet dan perwarna sedangkan Sirup
Obat mengandung bahan obat/Zat berkhasiat.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari sirup ?
2.
Komponen apa saja yang terdapat dalam sirup ?
3.
Apa saja alat dan bahan dalam proses pembuatan sirup ?
4.
Bagaimana proses pembuatan sirup?
5.
Apa yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan
sirup ?
6.
Apa kandungan kimia dari sirup ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari
sirup.
2. Dapat menyebutkan komponen yang
terdapat dalam sirup.
3. Dapat menyebutkan alat dan bahan dalam
proses pembuatan sirup.
4. Untuk mengetahui proses pembuatan
sirup.
5. Untuk mengetahui hal yang perlu
diperhatikan dalam proses pembuatan sirup.
6. Dapat menjelaskan kandungan kimia dari
sirup.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sirup
Menurut Farmakope Indonesia III, Sirup adalah sediaan
cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12 H22 O11)
tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau
gula lain dalam kadar tinggi (Anonim, 1995). Secara umum sirup merupakan
larutan pekat dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan
larutan jernih berasa manis. Sirup adalah sediaan cair kental yang minimal
mengandung 50% sakarosa (Ansel et al., 2005).
Dalam perkembangannya, banyak sekali pengertian
mengenai sirup. Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung
sakarosa (Anonim, 1979). Sirup adalah sediaan cairan kental untuk pemakaian
dalam, yang minimal mengandung 90% sakarosa (Voigt, 1984).
2.2 Komponen Yang Terdapat Pada Sirup
a. Pemanis
Pemanis berungsi untuk memperbaiki
rasa dari sediaan. Dilihat dari kalori yang dihasilkan dibagi menjadi pemanis
berkalori tinggi dan pemanis berkalori rendah. Adapun pemanis berkalori tinggi
misalnya sorbitol, sakarin dan sukrosa sdangkan yang berkalori rendah seperti
laktosa.
b. Pengawet antimikroba
Digunakan untuk menjaga kestabilan
obat dalam penyimpanan agar dapat bertahan lebih lama dan tidak ditumbuhi oleh
mikroba atau jamur.
c. Perasa dan Pengaroma
Hampir semua sirup disedapkan dengan
pemberi rasa buatan atau bahan-bahan yang berasal dari alam untuk membuat sirup
mempunyai rasa yang enak. Karena sirup adalah sediaan cair, pemberi rasa ini
harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup. Pengaroma ditambahkan ke dalam
sirup untuk memberikan aroma yang enak dan wangi. Pemberian pengaroma ini harus
sesuai dengan rasa sediaan sirup, misalkan sirup dengan rasa jeruk diberi aroma
citrus.
d. Pewarna
Pewarna yang digunakan umumnya larut
dalam air dan tidak bereaksi dengan komponen lain dalam sirup dan warnanya
stabil dalam kisaran pH selama penyimpanan. Penampilan keseluruhan dari sediaan
cair terutama tergantung pada warna dan kejernihan. Pemilihan warna biasanya
dibuat konsisen dengan rasa.
Juga banyak sediaan sirup, terutama
yang dibuat dalam perdagangan mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantu
kelarutan, pengental dan stabilisator.
2.3 Alat dan Bahan Dalam Proses Pembuatan Sirup
2.3.1 Bahan
1. Buah segar + 5 kg
2. Gula pasir (khusus untuk sirup 1
¼ kg) 125 gram
3. Asam sitrat 3 gram/liter sari buah
4. Natrium benzoat 1 gram
5. Garam dapur 20 gram
6. Air secukupnya
2.3.2 Alat
·
Secara umum alat yang dipakai antara lain :
1.
Pisau stainless steel
2. Blender
2. Pengaduk
3. Panci email
4. Parutan kelapa
5. Tungku atau kompor
6. Botol dan tutup yang sudah
sterilkan
7. Kain saring atau kain blacu
8. Baskom
9. Corong
·
Alat untuk proses pembuatan sirup menggunakan buah
jeruk :
1. Pisau
dan talenan. Alat ini digunakan untuk membelah jeruk yang akan diperas
cairannya.
2. Ember
plastik. Alat ini digunakan untuk menampung sari buah dari hasil pemerasan
jeruk.
3. Alat
pemisah. Alat ini digunakan untuk memisahkan sari jeruk dengan bahan padt
tersuspensi pada sari jeruk.
4. Kain
saring. Alat ini digunakan untuk menyaring sari jeruk.
5. Panci
tahan asam. Alat ini digunakan untuk memasak sirup jeruk.
6. Pemeras
jeruk. Alat ini digunakan untuk memeras jeruk.
2.4 Proses pembuatan sirup
2.4.1
Proses
Pembuatan Sirup Secara Sederhana
Dengan mempelajari cara pembuatan
sirup, kita memiliki kesempatan untuk membuat aneka minuman seperti
koktail, kue ataupun es teh manis. cara pembuatan sirup dengan cara yang
sangat sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk membuatnya.
Pembuatan sirup harus
menggunakan alat-alat yang benar-benar bersih supaya sirup tidak berjamur dan
benar-benar bersih. Panci untuk merebus harus betul-betul bebas dari minyak.
Demikian pula botol harus betul-betul bersih, kering dan tidak berbau.
Contoh 1 :
1. Cara
membersihkan botol, setelah dicuci bersih seduh dengan air panas lalu
keringkan. Jangan memasukkan sirup jika botol masih berair.
2. Membuat
sirup biasanya dengan perbandingan air : gula, 1 : 2. Maksudnya, untuk membuat
500 ml larutan sirup, diperlukan 1 kg gula.
3. Didihkan
air terlebih dahulu. Masukkan gula pasir. Aduk secukupnya sampai rata. Buang
busa yg timbul. Matikan api.
4. Agar
sirup jernih, gunakan gula pasir yang butirannya putih dan kecil (gulaku).
5. Membuat
sirup dengan esen atau sari buah, tambahkan esen atau sari buah jika larutan
gula sudah dingin.
6. Membuat
sirup dengan buah, hasilnya memang tidak sejernih yg hanya menggunakan esen
saja, namun rasanya jauh lebih enak.
Contoh 2 :
1. Siapkan
pembagian yang sama antara air dengan gula putih. Jika Anda menggunakan satu
cangkir air, maka siapkan pula satu cangkir gula. Hal dikenal pula dengan
sistem perbandingan 1:1 untuk membuat sirup dengan cara yang sederhana.
2. Tempatkan
air dan gula tersebut dalam panci kecil. Masak sampai air dan gula tersebut
tercampur dengan kondisi api sedang.
3. Saat
air mendidih, jangan lupa untuk terus mengaduk supaya gula larut tercampur.
Setelah mengental, angkat dan biarkan mendingin.
4. setelah
dingin, simpan sirup yang sederhana ini dalam botol kaca dan masukan dalam
lemari pendingin dalam kondisi tertutup.
5. Sirup
buatan ini bisa bertahap lebih kurang dua minggu. Jika sirup sudah mulai
terlihat ada kerak dibagian atas, hal intu merupakan tanda Anda tidak boleh
menggunakannya lagi.
Contoh 3 :
1. Buah
yang akan diolah menjadi sirup harus dipilih yang
matang optimal dan sehat.
2. Buah yang telah disortir dicuci dengan air
bersih. Bila perlu air yang digunakan untuk mencuci
diberi larutan yang mengandung klorin untuk mematikan mikroba.
3. Buah
kemudian dikupas dan diamil dagingnya. Daging buah dihancurkan menjadi bubur
dengan menggunakan belnder.
4. Bubur
buah yang terbentuk disaring dengan kain saring, kemudian dimasak dengan gula.
Gula ditambahkan kurang lebih 1500 gram untuk 1 liter bubur buah. Untuk
menambah rasa asam dapt ditambahkan asam sitrat sebanyak 4-5 gram untuk 1
liter.
5. Sirup
yang sudah masak kemudian didinginkan dan dimasukkan ke dalam botol steril.
Selanjutnya botol ditutp rapat, kemudian dilakukan sterilisasi selama 30 menit.
Cara sterilisasi ialah dengan merebus botol, botol disusun dalam panci yang diberi alas kain, lalu diberi air dingin hingga semua botol terendam. Panci direbus kemudian diangkat setelah 30 menit yang mana dihitung dari saat mulai mendidih bukan dari mulai merebus. Cara lain sterilisasi adalah dengan pengukusan selama 30 menit.
Cara sterilisasi ialah dengan merebus botol, botol disusun dalam panci yang diberi alas kain, lalu diberi air dingin hingga semua botol terendam. Panci direbus kemudian diangkat setelah 30 menit yang mana dihitung dari saat mulai mendidih bukan dari mulai merebus. Cara lain sterilisasi adalah dengan pengukusan selama 30 menit.
2.4.2
Proses
Pembuatan Sirup Secara Modern
1. Pilih buah
yang telah tua, segar dan masak lalu cuci;
2. Potong buah
menjadi 4 bagian;
3. Khusus untuk buah pala sebelum dipotong-potong
kukus dahulu selama 10 menit. Keringkan bijinya untuk dijual sebagai
rempah-rempah.
4. Parut buah
hingga menjadi bubur;
5. Untuk jeruk
peras airnya
6. Tambah air, gula pasir, natrium benzoat, asam
sitrat dan garam dapur;
7. Air
Perbandingan
sari buah dengan air adalah sebagai berikut :
1.
Buah pala, pisang, jambu biji, mangga, sirsak, kueni,
markisa, nangka => (untuk 1 liter sari buah campur dengan 3 liter air)
2.
Buah jeruk => (untuk 1 liter sari buah campur
dengan 1 ½ liter air)
3.
Buah wortel, tomat, jahe, asam => (untuk 1 liter
sari buah campur dengan 2 liter air)
4.
Aduk sampai
rata.
Selanjutnya
pengerjaan untuk pembuatan sari buah (6-9) :
1.
Saring campuran dengan menggunakan kain saring;
2.
Masukkan hasil saringan ke dalam botol dan tutup
rapat. Endapan hasil penyaringan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol,
selai, dan lain-lain;
3.
Masukkan botol yang telah ditutup rapat dalam air
mendidih selama 30 menit;
4.
Angkat botol dan segera dinginkan.
Selanjutnya
pengerjaan untuk pembuatan sirup (10-11) :
1.
Panaskan campuran pada pengerjaan nomor 5 hingga
mendidih dan biarkan sampai agak mengental;
2.
Dalam keadaan panas, saring hasilnya. Setelah dingin
segera masukkan dalam botol. Endapannya bisa langsung digunakan sebagai selai.
2.5 Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan
sirup
1.
Cara sterilisasi ialah dengan merebus
botol, botol disusun dalam panci yang diberi alas kain, lalu diberi air dingin
hingga semua botol terendam. Panci direbus kemudian diangkat setelah 30 menit
yang mana dihitung dari saat mulai mendidih bukan dari mulai merebus. Cara lain
sterilisasi adalah dengan pengukusan selama 30 menit.
2.
Agar aroma buahnya lebih tajam,
tambahkan beberapa tetes esen agar setelah sirup agak dingin.
3.
Kalau tidak mau repot, campur saja semua
bahan, rebus, baru disaring.
4.
Jika tidak ada glukosa, ganti saja
dengan gula pasir sesuai jumlah glukosa yang diperlukan.
5.
Jika ingin sirup sedikit asam, tambahkan
citrun secukupnya.
2.6 Kandungan kimia dari sirup
1. GULA
Pemanis, memiliki peranan
yang besar pada penampakan dan cita rasa sirup apel yangdihasilkan.
Disamping itu, pemanis juga bertindak sebagai pengikat komponen flavor.
2.
NATRIUM SIKLAMAT
siklamat atau asam siklamat atau cyclohexylsulfamic
acid (c6h13no3s ) sebagai pemanis
buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium, dan natrium siklamat.Siklamat
biasanya tersedia dalam bentuk garam natrium dari asam siklamatdenganrumus
molekul c6h11nhso3na.secara umum, garam siklamat berbentuk
kristal putih,tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air dan
etanol, serta berasamanis.siklamat merupakan
pemanis berkalori rendah atau tanpa energi sama sekaliyang penggunaannya
luas terutama dalam minuman yang tidak beralkohol.siklamat memiliki tingkat
kemanisan relatif sebesar 30 kali tingkat kemanisansukrosa.kombinasi
penggunaannya dengan sakarin dan atau asesulfam-k bersifatsinergis, dankompatibel dengan pencitarasa dan bahan pengawet.
dalam perdagangan siklamatmemiliki nama dagang yang dikenal sebagai assugrin,
sucaryl, dan sugar twindanweight watchers.fungsinya sebagai penegas cita
rasa (flavor enhancer) terutama citarasa buah. siklamat lebih banyak
digunakan oleh produsen tingkat industri besar,disebabkansifatnya yang tidak
menimbulkan µafter taste. pahit serta sifatnya yang mudahlarut dan tahan panas, sehingga banyak digunakan terutama
dalam produk-produk minumanringan.
3.
NATRIUM BENZOAT
Natrium Benzoat
dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat.Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium
Benzoic, yaitu lemak tidak jenuhganda
Natrium benzoat berfungsi sebagai bahan pengawet yang dipergunakanuntuk
mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Benzoat efektif pada pH 2,5-4,0.Sodium
Benzoat adalah bahan pengawet yangdigunakan untuk makanan dan minumanserta
sangat cocok untuk jus buah maupun minuman ringan. Sodium Benzoat banyak digunakan dalam berbagai produk makanandan minuman
seperti jus buah, kecap,margarin, mentega, minuman ringan, mustard,sambal,
saus salad, saus tomat, selai, sirop buah, dan lainnya. Sodium Benzoat
secara alami terdapat pada apel, cengkeh, cranberry(sejenis buah berry yang
digunakan untuk membuat agar-agar dan saus), kayu manis, prem (yang
dikeringkan) dan lain-lain.
5.
ASAM SITRAT
Asam sitrat
merupakan salah satu contoh asidulan yaitu senyawa kimia yang bersifat asam
yang ditambahkan pada proses pengolahan makanan dengan berbagai tujuan.
Asamsitrat dan garam-garam jika dikombinasikan akan menjadi buffer yang baik
dan berperandalam menstabilkan pH selama tahap-tahap pengolahan danmenstabilkan
pH produk akhir yang dihasilkan.Asam-asam seperti asam sitrat ditambahkan
pada bebuahan dan sesayuran
dengankeasaman sedang untuk menurunkan pH dibawah 4,5. Penurunan pHakan mempengaruhi
suhu dan waktu pemasakan sehingga menjadi lebih rendah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sirup adalah
cairan berkadar gula tinggi. Untuk rasa dan flavor, gula sirup dilarutkan
dengan sari buah, atau larutan gula ditambah dengan sari buah.Peralatan dalam proses pembuatan sirup yaitu
Pisau stainless steel, Ember plastik atau baskom, Panci stainless steel
,Blender, Kompor, Dandang ,Kain saring, Corong, dan Botol steril sedangkan Bahan dalam proses pembuatan sirup yaitu
Buah yang matang dan sehat, Gula pasir, Asam sitrat, dll.
Cara pembuatan sirup yaitu Buah yang
akan diolah menjadi sirup harus dipilih yang matang
optimal dan sehat. Buah yang telah disortir dicuci dengan air bersih. Bila perlu air yang digunakan untuk mencuci diberi larutan
yang mengandung klorin untuk mematikan mikroba. Buah kemudian dikupas dan
diamil dagingnya. Daging buah dihancurkan menjadi bubur dengan menggunakan
belnder. Bubur buah yang terbentuk disaring dengan kain saring, kemudian
dimasak dengan gula. Gula ditambahkan kurang lebih 1500 gram untuk 1 liter
bubur buah. Untuk menambah rasa asam dapt ditambahkan asam sitrat sebanyak 4-5
gram untuk 1 liter. Sirup yang sudah masak kemudian didinginkan dan dimasukkan
ke dalam botol steril. Selanjutnya botol ditutp rapat, kemudian dilakukan
sterilisasi selama 30 menit.
Cara
sterilisasi ialah dengan merebus botol, botol disusun dalam panci yang diberi
alas kain, lalu diberi air dingin hingga semua botol terendam. Panci direbus
kemudian diangkat setelah 30 menit yang mana dihitung dari saat mulai mendidih
bukan dari mulai merebus. Cara lain sterilisasi adalah dengan pengukusan selama
30 menit.
Kandungan
kimia dari sirup yaitu gula, natrium siklamat, asam sitrat, dan natrium
benzoat.
3.2 Saran
1.
Kami menyarankan cara sterilisasi botol
agar steril itu dengan merebus botol, botol disusun dalam panci yang diberi
alas kain, lalu diberi air dingin hingga semua botol terendam. Panci direbus
kemudian diangkat setelah 30 menit yang mana dihitung dari saat mulai mendidih
bukan dari mulai merebus. Cara lain sterilisasi adalah dengan pengukusan selama
30 menit.
2.
Kami menyarankan agar aroma buahnya
lebih tajam, tambahkan beberapa tetes esen agar setelah sirup agak dingin.
3.
Kami menyarankan kalau tidak mau repot,
campur saja semua bahan, rebus, baru disaring.
4.
Kami menyarankan jika tidak ada glukosa,
ganti saja dengan gula pasir sesuai jumlah glukosa yang diperlukan.
5.
Kami menyarankan jika ingin sirup
sedikit asam, tambahkan citrun secukupnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar